Selasa, 10 April 2012

Menyusuri Karst Rammang-Rammang

*) Cara XL Promosikan Pariwisata Arini Nurul Fajar, Maros

 GUGUSAN karst atau batuan kapur kawasan Rammang-rammang menjulang tinggi di antara aliran sungai yang mengelilinginya. Bentuknya unik, bak pahatan alam di atas sungai dan memberi pemandangan yang sangat eksotis. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dikelilingi sungai dapat dinikmati bila melalui jalur sungai menuju objek wisata Rammang-rammang.

 Letaknya di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Pohon bakau dan Nipa tumbuh di sisi kiri dan kanan sungai daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Singkapan batu kapur tersebar di sepanjang alur sungai dan menyembul dari dasar sungai. Bila mengunjungi kawasan karst Rammang-rammang melalui jalur darat, gugusan batu terlihat menyerupai menara dan biasa disebut hutan batu. Sekelilingnya bukan lagi alur sungai, melainkan areal persawahan tadah hujan dengan banyak pematang sawah.


Melihat keindahan panorama alamnya saja, pikiran terasa lebih segar. Apalagi semuanya terlihat masih alami. Keunikannya membuat pengunjung merasa betah berlama-lama di sekitar kawasan bukit kapur dengan gua-gua yang banyak tersembunyi di sekitarnya. Karst Rammang-rammang salah satu tujuan wisata favorit turis mancanegara.

Mereka sangat senang melakukan wisata adventur atau petualangan menyusuri gua-gua yang berada di dalam kawasan. Selain gugusan batu kapur, Rammang-rammang memang menyimpan banyak gua yang terbentuk dari gugusan pegunungan gamping dengan ketinggian antara 10-300 meter di atas permukaan laut. Bentang alamnya bervariasi dari kawasan landai hingga terjal. Vegetasi yang hidup di kawasan ini mulai dari tumbuhan khas pegunungan gamping, rawa-rawa, dan beberapa jenis tanaman yang tumbuh pada dataran alluvial yang sekarang menjadi lahan pertanian masyarakat setempat. Gua Rammang-rammang ditemukan penduduk sekitar Desa Salenrang sekitar tahun 1993.

Namun, penemuan itu baru mendapat respons sekitar tahun 2000 silam ketika Balai Arkeologi Makassar melakukan penelitian. Staf Bagian Program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros, Yusriadi Arif mengatakan, Rammang-rammang memiliki daya tarik yang sangat besar. Daya tarik utamanya pada lanskap atau pemandangan alamnya. Keberadaan karst yang masih alami membuatnya unik dan terkenal. "Bentuk pahatan bebatuan menyerupai menara karst dan tipe seperti itu hanya terdapat di tiga negara saja yakni Cina, Vietnam dan Indonesia.

Nah di Indonesia, Maros masuk," katanya. Rammang-rammang sudah mulai dikenal sejak lima tahun terakhir. Pengunjungnya lebih banyak didominasi turis asing atau wisatawan mancanegara. Kawasan ini juga sering menjadi arena outbound. Menanggapi potensi wisata itu, PT XL Axiata Tbk North Region kemudian berkunjung ke kantor Dinas Pariwisata Maros, Senin, 26 Maret lalu. Mereka kemudian menyampaikan ketertarikannya terhadap taman wisata Rammang Rammang yang belum begitu dikenal. Padahal potensinya sangat besar.


Rencana PT XL Axiata Tbk North Region untuk memperkenalkan sektor pariwisata di Kabupaten Maros pun kemudian direalisasikan lewat kunjungannya Sabtu, 31 Maret ke Desa Salenrang khususnya diobjek wisata Rammang Rammang.

Kegiatan yang mengangkat tema "Demo Photo Di atas Sungai Pute" pun mengikutsertakan puluhan fotografer dari komunitas Photografi Indonesia dan Komunitas Blogger. Sebelum menyusuri sungai pute yang dikelilingi bentangan karst dan gua gua, rombongan terlebih dahulu mengabadikan foto karst diantara pematang sawah. General Manager Finance & Management Service XL North, Awaluddin, mengatakan kegiatan demo foto itu sebagai salah satu bentuk mendukung pariwisata kawasan karst menjadi World Heritage.

 Dia berharap dengan cara seperti itu dapat membantu mempromosikan potensi pariwisata di Maros. Apalagi, kata dia keindahan dan luas karstnya merupakan yang kedua setelah China Selatan. "Targetnya sendiri adalah Wisatawan Mancanegara," katanya. Kini, kata dia, XL menunggu program dari Pemda Maros terkait dalam mempromosikan pariwisata Maros di Kawasan Karst. Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Maros, Rahmat Burhanuddin mengaku sangat mengapresiasi usaha PT XL Axiata Tbk North dalam mempromosikan pariwisata Maros khususnya wisata karst yang masih belum banyak digaungkan.

"Itu satu hal yang positif karena ada yang mau mempeomosikan pariwisata di Maros khususnya karst. Tentu kita merasa terbantu," katanya. Apalagi, lanjutnya, kawasan karst di Dusun Rammang Rammang Desa Rammang Rammang Kecamatan Bontoa merupakan kawasan karst terbesar dan terindah kedua setelah Cina Selatan. "Kan sayang kalau tidak terpromosikan dengan baik," katanya.


Dia berharap setelah rombongan fotografer dan penulis berkunjung ke sana (Rammang Rammang, red) yang difasilitasi PT XL paling tidak bisa membantu Pemda dalam hal promosi.

"Jadi kita juga tidak bisa dengan mudah mempromosikan kawasan karst itu tanpa adanya bantuan dan dukungan pihak ketiga untuk mempromosikannya," katanya. Rahmat juga mengaku untuk 2013 mendatang, Dinas Pariwisata sudah memasukkan perencanaan untuk mengelola Rammang Rammang sebagai desa wisata. Sehingga akan dibuat sarana dan prasarana. (*)

11 komentar:

  1. Rammang-Rammang memang tempat wisata yang bagus. Karena selain pemandangan alamnya yang bagus, wisatawan juga bisa menikmati wisata budaya prasejarah yang terdapat di lokasi tersebut...

    BalasHapus
  2. Sdh seharusx suLawesi seLatan memperkenaLkan berbagai potensi yang dimiLiki baik dari segi pariwisata serta keindahan aLamnya..
    Kars Rammang-rammang hanya satu dari sekian banyak keindahan aLam yang miLiki oLeh provinsi suLawesi seLatan..

    BalasHapus
  3. apakah seindah itu kars rammang2???
    tapi kok kenapa kurang terkenal daerahnya..?? saya jg baru dengar nama spt itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup.. Indah bagi orang yang suka wisata gua, karst serta yang berbau budaya prasejarah. Memang blm banyak yang mengenal, krn promosinya kurang digaungkan..

      Hapus
  4. @ Anjus: Iya memang betul. Di Rammang2 bukan hanya karstnya yang indah. Juga banyak gua prasejarah di dalamnya yang disertai gambar telapak tangan. Juga bukit-bukit kebudayaan masa lalu.

    @ Teeqha: Iya, satu saja promosinya susah..hehhe

    BalasHapus
  5. dimaNaa tUu tempaTnya...???
    kayaKnya bZa buaT Referensi tempaT tuK jaLn2 nEee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Yup bgs untuk wisata, apalagi bahi mereka yang suka dgn karst dan wisata gua.

      Hapus
  6. Rammang-rammang layak menjadi salah satu warisan dunia...mari dukung terus, salute tk XL yang mendukung pengembangan pariwisata daerah,,,,

    BalasHapus
  7. wow,,panorama gunung batu yang jarang ditemukan di indonesia. Untuk wilayah maros-pangkep memang terkenal dengan karst nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup2.. Bagus juga untuk foto prawed itu mise.. :p

      Hapus
  8. Salam travelers!

    Outstanding landscape!!!
    Wisata perbukitan karst yg di luar negeri keduanya sudah Makan Angin kunjungi, namun rasanya kurang jika karst Maros ini belum saya checklist di daftar kunjungan saya...

    Makasih infonya...

    http://makanangin-travel.blogspot.com/

    BalasHapus

© aReeNii, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena